Ramya Sukardi

Tuesday, September 19, 2006

Joke of the Day: Sexy Lips


Suatu hari, Rafa (3th), cerita kepada mama, “Ma, aku sebel..deh, sama pak Asep (satpam kompleks). Soalnya kalo ketemu aku, dia manggil aku, “Hallo, bibir seksi…”
Mama jawab, “Ya udah, kalo Rafa ga suka, Rafa bilang aja ‘Aku ga suka. Jangan manggil aku kayak gitu dong!’.”
Terus, Rafa jawab lagi, “Nggak ma. Aku bales panggil dia aja ‘Hallo, bibir monyong!!!’.”

He..he..

Mama
19 September 2006
(More jokes? See
http://rarassukardi.blogspot.com/)

Labels:

Joke of the Day: Who's the Boss?


Suatu malam, mama sama ayah lagi ngobrol di tempat tidur. Rafa (3th) langsung teriak, “Ayah, aku hitung sampai LIMA ya! Kalo masih ngobrol, nanti aku jewer!”. Emang biasanya, kalo udah malam dan anak-anak masih berisik, ga tidur-tidur, ayahnya selalu bilang begitu.

He..he..

Mama
19 September 2006
(More jokes? See
http://rarassukardi.blogspot.com/)

Labels:

Thursday, September 14, 2006

Surat untuk Ayah (4)

Ayah
Aku mau bilang
Aku sayang….banget sama ayah
Karena ayah sudah mencari nafkah dengan ikhlas dan senang

Walaupun kalau aku tidur dekat ayah
Ayah selalu pulangnya malam

Yang penting ayah selamat

Kalau enggak ada ayah, siapa yang gantiin?

Ramya Sukardi
20 Agustus 2006

Labels:

Surat untuk Ayah (3)


Ayah
Terimakasih ya
Pas ayah mau pergi ke rumah uwa
Sudah pamitan dulu walaupun aku masih tidur

Kalau ayah tidak pamit
Aku pas bangun nyari-nyari ayah deh!

Pokoknya, terimakasih………

Ramya Sukardi
Februari 2006

Labels:

Surat untuk Ayah (2)



Ayah
Aku sayang… deh sama ayah
Karena ayah sudah bisa menjadi kepala keluarga

Dan kalau naik motor, hati-hati…
Dan baca doa dulu!

Ramya Sukardi
Mei 2005

Labels:

Surat untuk Ayah (1)

Ayah
Terimakasih ya…
Sudah mijitin aku walaupun kadang-kadang

Nanti aku balas deh
dengan cara memeluk ayah

Ramya Sukardi
4 Maret 2005

Labels:

Surat untuk Mama (1)

Mama
Terimakasih ya sudah membelikanku baju, gelang, buku cerita dan kuda pony.
Maksudku oleh-oleh dari India/Singapura.

Pas mama ke sana, setiap malam aku selalu baca doa untuk orangtua,
Biar mama pulangnya dalam keadaan sehat dan selamat.
Amin..

Ramya Sukardi
Desember 2005

Labels:

Surat untuk Mama (2)


Mama, aku sayang… deh sama mama
Karena mama sudah kasih tahu kuncinya kalau belajar
Yaitu kalau belajar harus disenang-senangin,
bayangin yang enak-enak, walaupun susah

Saat aku coba begitu, akhirnya bisa!
Jadi aku pingin bilang ‘Terimakasih untuk mama…’

Aku dari dulu aku sudah berpikir
Kalau nanti aku besar
Aku ingin jadi mama yang baik
Seperti mama….

Ramya Sukardi
25 Agustus 2006

Labels:

Bintang yang Berkelap-kelip

Bintang di langit yang luas dan indah
Membuatku tenang dan senang

Dengan sinarmu yang indah bercahaya
Membuatku menjadi merasa hangat dan nyaman

Kau menemaniku di waktu tidur
Sehingga aku merasa seperti aku ada di sisimu
Semoga esok malam kita akan berjumpa lagi

Ramya Sukardi
5 Januari 2006

Dimuat di majalah Inspired Kids, kolom Writer’s Corner, Februari 2006

Labels:

Wednesday, September 13, 2006

Sekolahku



Namaku Rafa. Umurku tiga tahun. Aku sudah tidak sabar untuk menunggu hari pertamaku sekolah!

Akhirnya hari istimewakupun tiba. Aku sekolah di Kelompok Bermain. Aku suka sekolah, karena aku sering mengantarkan kakak-kakakku pergi ke sekolah. Aku ingin sekali seperti mereka.

Di sekolah, ada banyak teman-teman. Juga ada ibu-ibu guru. Saat pelajaran dimulai, teman-temanku ada yang menangis karena takut di kelas sendirian tanpa mama atau mbak. Tapi aku tidak! Aku duduk rapi mendengarkan cerita ibu guru.

Aku juga pernah membagi-bagikan permen pada teman-temanku sekelas. Mereka senang mendapatkannya. Betapa senangnya hatiku bermain bersama teman-teman baruku. Aku suka sekolah!!!

Ramya Sukardi
20 Agustus 2006
based on interview with Rafa, her little sister
dikirim ke majalah Junior, kolom Sekolahku

Labels:

Kupu-kupu yang Kehujanan

Pada sore hari ada kupu-kupu kecil sedang hinggap di bunga cantik. Ia sedang menghisap madu yang ada di dalam bunga itu dan tiba-tiba saja…”Hap” hampir seorang anak perempuan ingin menangkapnya. Kupu-kupu itu terbang karena terkejut melihat manusia. Kupu-kupu itu bernama Treni. Ia betina dan sayapnya sangat indah bukan main. Setiap orang yang melihat kupu-kupu cantik itu selalu saja ingin menangkapnya, tapi Treni terbang tinggi karena ia tidak mau dikandangkan di penjara kecil. Treni ingin tahu segala binatang yang belum diketahuinya.

“Kepak kepak” suara kepakan sayap Treni. “Kenapa langit menjadi gelap dan juga mana binatang lain juga serangga-serangga lain, ada apa ini?” tanya Treni bingung. Karena Treni ketakutan ia terbang tinggi sekali dan awan hitam gelap mulai datang dan hujan mulai turun.

“Aduh sayapku basah, oh…tidak, hujan akan turun! Oh…bagaimana ini, aku harus mencari tempat berlindung, kalau tidak aku bisa kebasahan” teriak Treni. Lalu Treni menuju ke lubang yang ada di samping bawah pohon apel dan Treni masuk ke dalam lubang itu. “Aduh…akhirnya aku sampai di tempat ini. Auwww!!” teriak Treni kesakitan, karena sayap kiri Treni tergigit oleh belalang. “Hey kau ingin apa di sini. Ini tempatku, bukan tempatmu. Pergi sana, aku tidak suka kau berada di sini!” usir belalang itu dari lubang yang lebih dalam. “Aku hanya ingin beristirahat sebentar di sini. Aku akan pergi kalau hujan sudah mulai reda. Di luar sana banyak petir yang menyambar” lanjut Treni tidak mau kalah. “Aku juga tidak mau kau ada di luar sana tetapi kata ibuku aku harus menjaga rumahku dan tidak boleh ada satu seranggapun yang boleh masuk” jawab belalang tadi. “Baiklah kalau itu nasihat ibumu, aku akan pergi” lanjut Treni. Kemudian Treni keluar dari lubang kecil itu dan mencari tempat perlindungan.

“Pak kepak-kepak” kepakan sayap Treni lagi. Ia menuju semak-semak di tepi danau ikan. Hap, ia hinggap di semak-semak yang ditemuinya. “Eh ternyata di sini tidak ada serangga yang tinggal. Aduh..senangnya” kata Treni sambil beristirahat. Tiba-tiba saja kilat menyambar ke dalam semak-semak yang Treni tempati. “Duer!!” suara kilat. Hampir saja Treni terkena. Ia langsung terbang, kehujanan lagi dengan sayap kiri yang sakit. “Aku ta…ta…kut…kalau serangga tinggal di sana pasti takut juga sepertiku” kata Treni menyesali diri.

Di tengah jalan, hujan mulai berhenti dan matahari mulai bersinar terang lagi. Serangga-serangga mulai keluar dari rumah masing-masing. Treni sangat gembira tapi ia terjatuh ke tanah dan perlahan-lahan semua serangga mengerubutinya. Ternyata sayap kirinya patah, sehingga ia tak bisa terbang lagi!

Belalang yang menggigit sayap Treni datang “Maaf ya…aku tidak sengaja menggigit sayapmu. A…ak…aku tidak tahu kalau kau baik tapi e….sekali lagi aku minta maaf” kata belalang itu. “Iya tidak apa-apa. Aku juga akan bisa terbang lagi. Eh aduh..au…!” seru Treni. Ternyata saat Treni berkata, sayap kirinya tumbuh lagi dan Treni kelihatan lebih cantik dari pada sebelumnya. “Wah…tidak kusangka aku bisa terbang lagi. Ayo semua kita terbang mengelilingi pelangi!” sorak Treni sambil mulai menggerakkan sayap barunya. Semua serangga terbang mengelilingi pelangi yang sangat indah.

Ramya Sukardi
28 Agustus 2005
Dimuat di Kompas Anak, Minggu, 10 September 2006

Labels:

Rumahku

Rumahku,

Kau selalu melindungiku
Dari angin kencang dan hujan…

Engkau berdiri tegak
Tak mudah runtuh begitu saja…

Kaupun indah
Dihiasi warna warni yang cerah…

Ada taman kecil di sampingmu
Setia menemanimu…

Entah kapan kita berpisah
RumahkuIstanaku

Ramya Sukardi
12 September 2006

Labels:

my 'read' shelf: