Sahabat Pena
Aku suka bersahabat pena. Menunggu surat dari sahabat pena memang membuat hati berdebar-debar.
“Surat kita sampai tidak ya?” “Jawaban dari dia apa?” Pasti itu yang ada di dalam pikiran kita.
Sedihnya jika tidak dibalas.
“Apa dia marah dengan kita?” “Apa pak pos tidak mengirimnya?” “Apa dia sudah mengirim tapi belum sampai?” Itu yang ada di dalam pikiran kita.
Tapi, pasti sang sahabat pena tak pernah marah. Paling hanya kesabaran yang kita butuhkan jika ingin bersahabat pena.
Ramya Sukardi
1 Juni 2007
“Surat kita sampai tidak ya?” “Jawaban dari dia apa?” Pasti itu yang ada di dalam pikiran kita.
Sedihnya jika tidak dibalas.
“Apa dia marah dengan kita?” “Apa pak pos tidak mengirimnya?” “Apa dia sudah mengirim tapi belum sampai?” Itu yang ada di dalam pikiran kita.
Tapi, pasti sang sahabat pena tak pernah marah. Paling hanya kesabaran yang kita butuhkan jika ingin bersahabat pena.
Ramya Sukardi
1 Juni 2007
Labels: short story
2 Comments:
Hallo Ramya, salam kenal ini Salmaa! Aku pernah membaca cerita-ceritamu, seru-seru ya :) Sebenarnya kamu sudah buat berapa buku?
ohya, aku juga punya blog lho, kalo mau liat coba ke http://salmaahz.blogspot.com
udah dulu ya bye-bye...
Hai, Ramya! Aku pernah mengririm e-mail ke kamu, tapi kenapa kamu tidak menjawab? Btw, aku juga punya blog! Blogku seru ... bgt!
http://nadiraexpressmyself.blogspot.com.
Kunjungi, yaa..
Love, Nadira
Post a Comment
<< Home